Anda harus mempertimbangkan jenis rantai motor sebelum mengganti rantai motor Anda saat ini. Pastikan Anda memilih rantai sesuai fungsi motor. Semisal, motor sport harus dilengkapi rantai dengan kode 428H agar akselerasinya maksimal.
Khusus motor bebek, biasanya menggunakan rantai kode 428 ke bawah. Tujuannya agar rantai di motor bebek tetap seimbang. Selain itu, pemilihan rantai yang tepat juga menjaga kualitas dan substitusi gir yang membuat motor rantai lebih awet dan terawat.
Baca Juga: 5 Cara Merawat Rantai Motor agar Awet
Jadi, apa saja jenis rantai yang bisa Anda pilih? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Jenis Rantai Motor
1. O-Ring
Rantai jenis ini mempunyai cincin yang menyerupai huruf O. Fungsi cincin tersebut untuk menjaga pelumas berada di dalam mata rantai.
Harga rantai O-ring lebih mahal daripada jenis lainnya. Selain itu, rantai O-ring juga lebih awet.
Kendati dijamin awet, Anda harus tetap melakukan perawatan. Pasalnya, kedua logam mata rantai bisa jadi bergesekan saat ada pemampatan. Penyebab pemampatan tersebut adalah tekanan dari cincin karet yang menjadi pipih.
2. X-Ring
Jenis rantai X-ring biasa digunakan motor yang tujuannya untuk balapan, seperti MotoGP dan Kawasaki Ninja. Pasalnya, X-ring memiliki kualitas paling baik di antara jenis rantai O-ring maupun non-ring. Namun, dari segi harga, rantai X-ring paling mahal.
Perbedaan rantai X-ring dan O-ring terletak pada bentuk cincinnya. Rantai X-ring mempunyai cincin seperti huruf X. Dengan bentuk ini, rantai X-ring tidak mudah pipih.
Karena tidak mudah pipih, kedua logam X-ring terhindar dari gesekan. Selain itu, rantai X-ring juga tak mudah aus.
3. Non-Ring
Rantai non-ring dikenal murah dan banyak jumlahnya. Anda mudah menemukan rantai ini di berbagai toko yang menjual suku cadang kendaraan. Selain itu, rantai non-ring cocok digunakan untuk beragam jenis motor.
Namun, rantai non-ring kurang tepat jika digunakan pada motor balap atau trail, seperti Yamaha WR 155 cc dan Honda CRF. Pasalnya, rantai ini mudah aus apabila terjadi gesekan antara mata rantai. Akibat gesekan tersebut, pelumas tidak dapat diam di tempatnya.
Ragam Kode Jenis Rantai Motor
Kode rantai terdiri dari dua jenis, yakni berupa huruf dan angka. Kode rantai huruf biasanya dikombinasikan dengan angka, contohnya 428H, 520V-106, dan 420SB-102. Setiap huruf tersebut memiliki makna. Semisal, huruf SB merupakan kependekan dari solid bushing. Kemudian, huruf H bermakna high tension untuk membedakan material pelat bagian dalam.
Jika Anda menemukan rantai yang memiliki kode H, biasanya memiliki pelat dalam cukup tebal. Rantai tersebut mampu menahan tarikan beban minimal 2,1 ton. Sebaliknya, rantai tanpa kode H, bisa menahan hanya 1,70 ton beban.
Selain kode huruf, rantai juga ada yang menggunakan angka saja. Umumnya, jumlah angka pada rantai terdapat enam baris. Anda bisa menemukan kode tersebut di bagian kemasan rantai.
Sebagai contoh, kode 428-102 menunjukkan makna jarak selongsong yang menyambung antar pelat (pin). Khusus angka pertama, biasanya memperlihatkan ukuran rantai dengan satuan inci. Kemudian, angka kedua dan ketiga mengartikan jarak antar pelat bagian dalam atau inner plate.
Deretan angka kedua setelah tanda strip menunjukkan panjang rantai. Seperti pada contoh tertera angka 102; berarti panjangnya 102 mata.
Pemilihan jenis rantai motor yang tepat dapat membantu memaksimalkan laju kendaraan Anda di jalan raya. Selain itu, rantai juga mendukung performa kendaraan dalam melintasi berbagai medan.
Supaya Anda dapat merawat rantai secara berkala, pastikan membeli alat pertukangan. Jika belum ada anggaran untuk membeli, Anda bisa menyewanya di Raggam. Situs web ini memberikan fasilitas penyewaan barang berkualitas dengan harga terjangkau. Yuk, buka situs Raggam dan pilih produknya!