Sebagian ibu menyusui memilih ASI yang dipompa ke dalam botol untuk diberikan kepada sang buah hati. Cara ini umumnya digunakan agar ibu tetap bisa beraktivitas dan memberikan ASI pada bayi. Oleh karena itu, ASI yang dipompa biasanya akan disimpan di dalam kulkas agar bisa tahan lebih lama dan dapat digunakan setiap saat. Meski demikian, ASI yang disimpan di dalam kulkas tidak bisa langsung diberikan kepada bayi. Anda harus tahu cara menghangatkan ASI dari kulkas agar dapat menghangatkannya dengan baik.
Cara Menghangatkan ASI Dari Kulkas
Berikut ini 4 cara menghangatkan asi dari kulkas yang layak Anda coba.
1. Menggunakan lemari es
ASI yang disimpan dalam pembeku standar pada lemari es dapat bertahan selama 3 sampai 6 bulan. Sedangkan jika disimpan pada ruang pembeku standar kulkas, maka ASI akan bertahan selama 2 minggu saja.
Sebelum memberikannya pada bayi, letakkan ASI dari ruang pembeku di bagian depan kulkas. Bagian depan kulkas sedikit lebih hangat jika dibandingkan dengan bagian lain, namun tetap aman untuk melelehkan ASI. Diamkan selama semalam kurang lebih 8 jam agar ASI benar-benar meleleh.
Selanjutnya, periksa apakah seluruh bagian sudah mencair dengan mengaduknya menggunakan sendok. Jika dirasa sudah mencair semua, Anda bisa memberikannya pada si kecil.
2. Menggunakan air mengalir
Gunakan air yang sedikit lebih dingin dari suhu ruangan agar suhu ASI tidak turun tiba-tiba. Pasalnya, langsung menggunakan air panas akan merusak enzim penting yang ada di dalam susu tersebut.
Alirkan air dingin pada kantong berisi ASI sampai Anda merasa tidak ada bongkahan susu beku. Kemudian tingkatkan suhu menjadi suhu ruangan sambil terus mengalirkan air pada kantong ASI. Setelah itu, tingkatkan lagi suhunya menjadi lebih hangat, tapi berhentilah sebelum Anda melihat uap yang artinya air yang digunakan terlalu panas. Kemudian goyangkan kantong atau botol berisi ASI untuk memastikan bahwa susu sudah hangat secara merata sebelum memberikannya pada bayi.
3. Direndam air hangat
Panaskan air di atas kompor menggunakan api sedang. Setelah air mulai mengeluarkan uap tapi tidak sampai mendidih, matikan api dan angkat. Selanjutnya, masukkan botol berisi ASI pada panci berisi air hangat. Kemudian, goyang-goyangkan botol atau aduk ASI untuk memastikan sudah tidak ada susu yang masih beku.
Ingatlah untuk tidak memanaskan ASI secara langsung di atas kompor. Pasalnya, hal ini justru dapat merusak kualitas ASI karena peningkatan suhu terjadi dengan terlalu cepat.
4. Penghangat botol
Cara menghangatkan ASI dari kulkas selanjutnya adalah dengan menggunakan alat penghangat botol. Perlu diingat bahwa tidak ada penghangat botol yang sama, jadi pastikan untuk selalu membaca instruksi dengan saksama sebelum mulai menggunakannya.
Meski demikian, umumnya cara kerja alat ini relatif sama, tapi perhatikan apakah alat penghangat Anda menggunakan air panas atau uap saja. Masukkan air ke dalam wadah yang tersedia hingga garis yang ditentukan. Kemudian masukkan botol di dalam wadah dan pasang pengunci jika tersedia agar wadah tidak bergoyang dan tumpah.
Selanjutnya, atur suhu yang diinginkan, dan tekan tombol Start untuk mulai menghangatkan botol. Jika Anda mendengar bunyi klik atau suara alarm dari alat penghangat, artinya ASI sudah cukup hangat dan bisa digunakan.
Itulah 4 cara menghangatkan ASI dari kulkas yang bisa Anda coba di rumah. Ingatlah untuk selalu memeriksa kembali suhu ASI sebelum memberikannya pada si kecil. Jangan sampai susu yang diberikan terlalu panas hingga membakar lidah si kecil, ya!
Jika Anda tidak punya penghangat botol dan terlalu sibuk untuk menggunakan 3 metode lainnya, sewa saja alat penghangat botol di situ Raggam. Yuk kunjungi Raggam.com untuk mengetahui peralatan ibu dan anak apa saja yang tersedia!